Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengklaim pelaksanaan Uji Kompetensi Awal (UKA) guru 2012 telah berjalan sesuai yang diharapkan. Menurutnya, rendahnya hasil rata-rata nasional merupakan tolak ukur pelaksanaan UKA berjalan dengan jujur.
"Saya memprediksi pelaksanaan ini jujur karena banyak yang nilainya jelek. Memang, itu tidak berarti nilai yang baik prosesnya tidak jujur, tapi setidaknya gambaran ini cukup realistis," kata Nuh kepada para wartawan di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (16/3/2012).
Hal ini, kata Nuh, sekaligus menepis anggapan sejumlah pihak yang pesimistis pelaksanaan UKA berjalan dengan jujur dan melahirkan hasil kredibel. Seperti diberitakan, Kemdikbud telah merilis hasil rata-rata UKA 2012. Dari situ diketahui hasil rata-rata UKA secara nasional masih sangat rendah, yakni 42,25 dengan nilai tertinggi 97,0 dan nilai terendah 1,0.
Adapun hasil rata-rata itu berasal dari UKA seluruh peserta (guru) dari jenjang TK sampai SMA. Tahun ini sebanyak 285.884 guru tercatat sebagai pendaftar UKA. Akan tetapi, hanya 281.016 (98 persen) peserta yang mengikuti, sementara sisanya sebanyak 4.868 (1,70%) batal mengikuti dengan berbagai alasan.
UKA 2012 dilaksanakan dengan tujuan melakukan pemetaan, seleksi kelayakan, dan sebagai tiket seorang guru masuk ke proses selanjutnya sebelum dinyatakan sebagai guru profesional dan berhak mendapatkan tunjangan profesi. Karena untuk mendapatkan tunjangan profesi, masing-masing guru harus melewati UKA, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), dan Uji Kompetensi Akhir.
Guru yang berhasil lolos seleksi akhir dinyatakan sebagai guru profesional dan mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji (guru PNS), atau Rp 1,5 juta (untuk guru non PNS). Tahun ini, Kemdikbud berencana memberikan sertifikasi kepada 250 ribu guru di seluruh Indonesia.
"Saya memprediksi pelaksanaan ini jujur karena banyak yang nilainya jelek. Memang, itu tidak berarti nilai yang baik prosesnya tidak jujur, tapi setidaknya gambaran ini cukup realistis," kata Nuh kepada para wartawan di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (16/3/2012).
Hal ini, kata Nuh, sekaligus menepis anggapan sejumlah pihak yang pesimistis pelaksanaan UKA berjalan dengan jujur dan melahirkan hasil kredibel. Seperti diberitakan, Kemdikbud telah merilis hasil rata-rata UKA 2012. Dari situ diketahui hasil rata-rata UKA secara nasional masih sangat rendah, yakni 42,25 dengan nilai tertinggi 97,0 dan nilai terendah 1,0.
Adapun hasil rata-rata itu berasal dari UKA seluruh peserta (guru) dari jenjang TK sampai SMA. Tahun ini sebanyak 285.884 guru tercatat sebagai pendaftar UKA. Akan tetapi, hanya 281.016 (98 persen) peserta yang mengikuti, sementara sisanya sebanyak 4.868 (1,70%) batal mengikuti dengan berbagai alasan.
UKA 2012 dilaksanakan dengan tujuan melakukan pemetaan, seleksi kelayakan, dan sebagai tiket seorang guru masuk ke proses selanjutnya sebelum dinyatakan sebagai guru profesional dan berhak mendapatkan tunjangan profesi. Karena untuk mendapatkan tunjangan profesi, masing-masing guru harus melewati UKA, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), dan Uji Kompetensi Akhir.
Guru yang berhasil lolos seleksi akhir dinyatakan sebagai guru profesional dan mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji (guru PNS), atau Rp 1,5 juta (untuk guru non PNS). Tahun ini, Kemdikbud berencana memberikan sertifikasi kepada 250 ribu guru di seluruh Indonesia.
0 comments:
Post a Comment